Vietnam Pecat 8000 PNS Demi Efisiensi, Ini Kata Mereka yang Dipecat

Internasional11 Dilihat

“Keputusan untuk membentuk kembali negara ini merupakan tonggak sejarah,” ujar Lam dalam pidato nasional pada Senin. Ia menyebut perombakan sebagai “jalan menuju negara sosialis yang lebih kuat, demi kebahagiaan rakyat.”

Namun, kebahagiaan itu tampaknya belum terasa oleh mereka yang baru saja kehilangan status, penghasilan, dan rasa aman dari sistem yang selama ini menjanjikan pekerjaan seumur hidup.

Vietnam saat ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi 7,1% pada tahun lalu dan menargetkan 8% di tahun 2025. Negara ini tengah mengejar status sebagai “negara berpenghasilan menengah” pada 2030, di tengah tekanan perdagangan yang makin kuat dari mitra utama seperti Amerika Serikat. Presiden Donald Trump bahkan telah mengancam mengenakan tarif impor sebesar 46%, meski akhirnya disepakati menjadi 20%.

Kementerian Keuangan Vietnam berpendapat bahwa struktur administratif baru akan mendukung investasi, mempercepat infrastruktur, dan membuka ruang bagi pembangunan sosial-ekonomi jangka panjang.

Namun di tingkat akar rumput, ketidakpastian lebih terasa daripada harapan.

Thu belum tahu langkah selanjutnya. Sementara Cuong, dengan tangan tenang menekan layar ponsel, merasa tak menyesal sedikit pun atas keputusannya.

“Saya masih bisa berkontribusi untuk negara, tapi tampaknya negara tak tahu lagi harus menempatkan saya di mana,” katanya. “Mungkin saya satu dari sedikit orang yang masih percaya pada sistem ini, bahkan setelah saya dikeluarkan dari dalamnya.”