Menjawab pertanyaan soal kewenangan Kongres, Trump menegaskan tidak mempermasalahkan aspek legalitas. “Kami akan langsung lakukan. Kalau pun perlu, Kongres pasti setuju. Tapi menurut saya, itu bahkan tidak perlu,” katanya.
AS sebelumnya memiliki Departemen Perang hingga akhir Perang Dunia II. Pada 1947, Presiden Harry Truman menggabungkan Angkatan Darat dan Angkatan Udara dengan Angkatan Laut, kemudian Kongres melalui amandemen National Security Act tahun 1949 resmi menamainya Department of Defense.
Kini, di hari ke-200 masa jabatan keduanya, Trump ingin menghidupkan kembali istilah lama tersebut sebagai simbol kejayaan militer AS di era perang besar.
Namun, langkah ini langsung menuai kritik. Para pengamat menilai rebranding justru bertolak belakang dengan klaim Trump yang tengah mengupayakan penghargaan Nobel Perdamaian atas perannya dalam mendorong resolusi konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
“Jika benar-benar ingin perdamaian, mengembalikan nama Pentagon menjadi ‘Department of War’ justru kontradiktif. Itu memberi pesan agresif dan militeristik,” ujar seorang analis hubungan internasional.