François Bayrou Lengser dari Kursi PM Prancis Setelah Gagal Dapat Dukungan Parlemen

Internasional787 Dilihat

PARIS, NUSANTARAVOICE.COM— Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, resmi dilengserkan setelah gagal dalam pemungutan suara mosi percaya di Majelis Nasional pada Senin (8/9). Bayrou yang baru menjabat sembilan bulan itu harus menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Emmanuel Macron pada Selasa pagi.

Dari total suara, sebanyak 364 anggota parlemen menyatakan tidak percaya terhadap pemerintahannya, sementara hanya 194 yang memberikan dukungan. Bayrou sebelumnya nekat mengajukan mosi percaya sebagai langkah terakhir untuk memperoleh legitimasi atas rencana kebijakan penghematan dan pemangkasan anggaran senilai €44 miliar guna menekan utang publik.

Dalam pidatonya sebelum pemungutan suara, Bayrou memperingatkan bahaya “rawa utang yang tak terhindarkan” dan menyerukan kompromi lintas blok. Namun, kritik keras datang dari seluruh oposisi baik dari kiri maupun kanan yang menilai pemerintahannya gagal menunjukkan arah jelas.

Ketua kelompok parlemen sayap kanan ekstrem, Marine Le Pen, menyebut jatuhnya Bayrou sebagai “akhir dari penderitaan sebuah pemerintahan hantu”. Dari kubu kiri, Boris Vallaud (Partai Sosialis) menyebut Macron sebagai “presiden yang kalah” dan menuduhnya gagal melindungi rakyat kecil.

Kejatuhan Bayrou semakin memperdalam krisis politik di Prancis. Dalam setahun terakhir, Macron sudah kehilangan dua perdana menteri. Michel Barnier lebih dulu tumbang pada Desember lalu, dan kini Bayrou menjadi kepala pemerintahan terpendek masa jabatannya sejak 1958.