Sampah Harus Disortir dari Rumah: Pesan Gibran untuk Masa Depan yang Lebih Bersih

Berita316 Dilihat

Nusantara Voice, Jakarta,– Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah, terutama dari hulu. Dalam kunjungannya ke salah satu lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Gibran menyampaikan bahwa proyek-proyek energi dari sampah tidak bisa berjalan maksimal tanpa perubahan perilaku masyarakat.

“PLTSa itu tidak gampang. Sampah harus disortir dari rumah. Kalau tidak dipilah, teknologinya akan kewalahan,” ujar Gibran seperti dikutip mediapers, Kamis (24/7/2025).

Pernyataan Gibran bukan sekadar imbauan normatif. Ia menggambarkan realitas bahwa keberhasilan transisi energi ramah lingkungan sangat bergantung pada budaya pengelolaan sampah yang dimulai dari keluarga. Dalam konteks ini, rumah menjadi pusat revolusi lingkungan.

Sejalan dengan arah kebijakan transisi energi dan pengurangan emisi karbon, pengelolaan sampah domestik melalui pemilahan organik dan anorganik bukan hanya penting bagi PLTSa, tetapi juga bagian dari sistem ekonomi sirkular yang sedang dibangun pemerintah. Menurut data Kementerian LHK, sekitar 65% sampah nasional berasal dari rumah tangga. Jika dikelola baik, potensi energi dari sampah bisa mencapai lebih dari 1.000 MW secara nasional.

Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, mengapresiasi sikap Gibran yang menurutnya konsisten menyampaikan pesan transformatif kepada publik, terutama generasi muda. “Pesan soal memilah sampah ini sederhana, tapi revolusioner. Ini soal tanggung jawab peradaban, bukan cuma teknologi,” ujar Romadhon di Jakarta, Jumat (25/7).