Nusantara, Jakarta, – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali meletus di wilayah perbatasan yang disengketakan, menyebabkan setidaknya 12 orang tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk seorang anak berusia lima tahun. Kedua negara saling tuding sebagai pemicu insiden berdarah ini.
Kronologi Versi Thailand: Kamboja Menyerang Duluan
Militer Thailand menyatakan bahwa konflik dimulai tepat setelah pukul 07.30 waktu setempat. Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), Kamboja mengirimkan drone pengintai ke wilayah dekat perbatasan.
Tak lama kemudian, enam tentara Kamboja bersenjata RPG mendekati perbatasan. Upaya negosiasi oleh pihak Thailand dengan seruan lisan gagal, dan sekitar pukul 08.20, pasukan Kamboja disebut melepaskan tembakan lebih dulu.
Thailand membalas dengan mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang posisi militer Kamboja. Komando militer Thailand mengklaim telah menghancurkan markas Komando Daerah Militer Khusus 8 dan 9 Kamboja.
Selain itu, Thailand menuduh Kamboja menggunakan senjata berat seperti peluncur roket BM-21, menyebabkan kerusakan parah di Distrik Kap Choeng, Provinsi Surin. Tiga warga sipil, termasuk anak-anak, menjadi korban luka.
Kronologi Versi Kamboja: Thailand Melakukan Agresi Militer
Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menyebut Thailand sebagai pihak yang memulai konflik sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Kamboja menuduh Thailand sengaja melancarkan serangan udara untuk menduduki wilayah mereka.