GPII Kritik Bahlil: Gaya Koboi Berisiko Mengganggu Kabinet Zaken Prabowo-Gibran

Berita182 Dilihat

Ketika kita berbicara tentang kabinet zaken, kita berbicara tentang profesionalitas, keahlian, dan fokus pada hasil, bukan konflik dan tuduhan. Bahlil jelas tidak memenuhi kriteria itu jika ia terus menyampaikan tuduhan tanpa dasar yang bisa merusak keharmonisan kabinet

NUSANTARA VOICE, JAKARTA— Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Rizal Rudiansyah, melontarkan kritik tajam terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kecurigaannya terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pendanaan proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem). Menurut Rizal, gaya komunikasi Bahlil yang cenderung “koboi” berisiko merusak harmoni di kabinet dan tidak sesuai dengan konsep kabinet zaken yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.

“Pemerintahan ke depan membutuhkan kabinet yang berisi para ahli, bukan politisi yang cenderung berkonflik atau menuduh tanpa dasar. Bahlil, dengan gaya komunikasinya yang terbuka dan sering kali kontroversial, tidak mencerminkan karakter teknokratis yang dibutuhkan dalam kabinet zaken yang ideal untuk pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Rizal.

Ia menekankan bahwa Prabowo dan Gibran diperkirakan akan memilih para profesional dan ahli dalam bidangnya untuk menduduki posisi strategis di kabinet mendatang. Kabinet zaken, yang menekankan pada ahli teknis dan teknokratis, mengharuskan setiap menteri memiliki keterampilan manajerial dan kemampuan menyelesaikan masalah yang mendalam, terutama di sektor-sektor penting seperti energi.