Animals Hope dan DMFI Tuntut DPR Akhiri Jual Beli Daging Anjing-Kucing

Hukum169 Dilihat

NUSANTARA VOICE, JAKARTA— Lucu, menggemaskan, dan teman manusia. Itulah kesan pertama saat kita melihat anjing dan kucing. Namun sayangnya, kesan itu tidak berlaku bagi sebagian kecil orang yang justru tega mengambil keuntungan dengan memperdagangkan serta mengonsumsi daging anjing dan kucing. 

Prihatin dengan kondisi yang ada, lembaga swadaya masyarakat atau NGO Relawan Animals Hope Shelter Indonesia bersama Pegiat Dog Meat Free Indonesia (DMFI) gelar aksi demo di kompleks gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/11/2024). 

Dalam demo yang berlangsung tertib ini, Adi selaku koordinator aksi meminta anggota dewan untuk mendengar aspirasi publik yang menuntut pelarangan perdagangan dan konsumsi daging anjing dan kucing. 

“Anjing dan kucing adalah hewan non-pangan yang seharusnya dilarang untuk diperdagangkan dan dikonsumsi dagingnya. Konsumsi daging anjing dan kucing juga berpotensi menyebarkan penyakit menular seperti rabies”, kata Adi di sela aksi demo.

Selain itu, pedemo juga menyuarakan pentingnya penghentian kekerasan hewan domestik yang masih marak terjadi di Indonesia.

Melansir data yang dipublikasikan World Population Review, Asia adalah benua dengan konsumsi daging anjing paling banyak. Ada 30 juta anjing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahunnya menurut perkiraan Humane Society International.

Meski tak masuk dalam daftar teratas, konsumsi daging anjing di Indonesia termasuk besar. Ada sekitar 5% populasi Indonesia mengonsumsinya.

Bahaya Konsumsi Daging Anjing

Mengonsumsi daging anjing pun memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Terjadi ancaman yang signifikan terhadap kesehatan manusia melalui perdagangan daging anjing yang telah dikaitkan dengan wabah trichinellosis, kolera dan rabies.

Dilansir dari laman Human Society International, World Health Organization memperkirakan bahwa makan daging anjing meningkatkan risiko tertular kolera. Selain itu, penyakit rabies juga muncul akibat memakan daging anjing. Penyakit tersebut membunuh sekitar puluhan ribu orang di seluruh Asia setiap tahun dan telah ditemukan pada anjing yang diperdagangkan untuk konsumsi manusia di Cina, Vietnam, dan Indonesia. 

Investigasi tim DMFI telah mengungkapkan tidak hanya penderitaan hewan yang sangat besar, tetapi juga ancaman serius yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia. Perdagangan daging anjing mendorong pergerakan sejumlah besar anjing dengan status penyakit yang tidak diketahui.