JAKARTA, NUSANTARAVOICE.COM — Dunia per-proyek-an di Kabupaten Buton Selatan (Busel) belakangan jadi bahan gosip paling hangat, mengalahkan isu harga cabe di pasar. Pasalnya, menurut laporan Mahasiswa Anti Rasua (MAR), proyek-proyek di Busel seperti punya “juragan tetap” yang bisa atur siapa yang menang, siapa yang kalah, bahkan siapa yang boleh pasang spanduk selamat datang.
Koordinator MAR, Ramadhan, menyebut dugaan keterlibatan Bupati Muhammad Adios bukan sekadar rumor warung kopi. Katanya, ada dua sosok misterius berinisial NAS dan ID yang diduga jadi aktor lapangan. “ID ini katanya sampai dijuluki pengatur proyek. Kalau ada lomba panjat pinang, mungkin dia juga yang atur siapa yang jatuh duluan,” ujar Ramadhan dengan nada satir, Jum’at, 3/10/2025.
Salah satu proyek yang jadi sorotan adalah rehabilitasi Pelabuhan Rakyat Batu Atas senilai Rp 1,45 miliar. Hasilnya disebut “setengah jadi”. Warga sampai bingung, ini pelabuhan untuk kapal atau hanya sekadar tempat selfie berlatar laut. Ketua DPRD Busel, Dodi Hasri, pun ikut geleng-geleng kepala sambil mungkin bertanya dalam hati: “Anggaran Rp 1,45 miliar ini dipakai beli semen atau beli pulsa unlimited?”
Tak berhenti di situ, MAR juga mengungkap pola ajaib di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Tender yang menang sah sering digugurkan, lalu muncul perusahaan titipan yang tiba-tiba mulus jalannya. Salah satunya CV Titik Noktah Engineering (TNE). Banyak yang bertanya, “Apakah CV ini berdiri untuk bangun infrastruktur, atau sekadar untuk titip tanda tangan?”