Saatnya Masyarakat Sultra Untuk Tahu

Opini585 Dilihat

5. Provinsi Gorontalo, juga sering disebut dalam daftar 10 termiskin

6. Provinsi Aceh, meskipun sudah ada Upaya pemulihan, Aceh masih menghadapi tantangan kemiskinan

7. Proivinsi Nusa Tenggara Barat, sering masuk dalamdaftar 10 provinsi termiskin

8. Provinsi Sulawesi Tengah masuk dalam daftar provinsikategori termiskin

9. Provinsi Papuan Pegunungan, provinsi baru yang memiliki Tingkat kemiskinan tertinggi

10. Provinsi Papua Tengah, provinsi pemekaran yang masuk kategori termiskin

Lalu dimana posisi Provinsi Sul;awesi Tenggara dalamkategori miskin? Dari data BPS, 25 Juli 2025, masukperingkat 19 dari 38 Provinsi. Artinya kemiskinan di ProvinsiSulawesi Tenggara dalam kategori papan Tengah. Dari batas nasional angka kemiskinan yang diambang batas yakni saatini prosentasi angka kemiskinan di Inonesia sebesar 6.73%, sementara Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 6,42%. Inidiartikan bahwa kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah angka atau batas angka kemiskinan di Indonesia.

Ini patut kita syukuri, di bawah kepemimpinan ASR-Huguakurang lebih 4 bulan dapat menurunkan angka kemiskinan. Artinya kerja nyata keduanya, diukur dari salah satu aspekturunnya angka kemiskinan. Secara makro bahwakepercayaan akan berinvestasi dan perumbuhan ekonomitumbuh pesat saat keduanya memimpin.

Lalu bagaimana dengan pernyataan Umar Bonte disalah satukontennya di tiktok? Silakan pembaca menjerjemahkan. Fakta didasarkan data dan sumber bukan cuap-cuap kosong tanpadata. Sudah saatnya masyarakat bisa menelaah dan mengevaluasi bahwa jangan sampai terbodohi denganpernyataan yang menyesatkan tanpa data akurat.

Sebagai sesama orang Sulawesi Tenggara, tidak salah untukmengingatkan, “Hentikan membuat konten yang menyudutkan daerah kita tercinta, pemerintahan kita dan abdinegara yang konsen dan serius membangun daerah agar lebihSejahtera”. Pemerintah welcome terhadap kritikan yang membangun dan didasarkan data valid dan empirik.

Saatnya masyarakat bisa membedakan mana intrik politikyang mencari popularitas namun satupun belum memberikanapa-apa buat daerah selama memimpin. Sedangkan beberapapejabat publik yang rela mengeluarkan uang sendiri, misalkanmembangun jembatan, dan lain-lain disudutkan. Mari cerdasmenelaah informasi di media sosai. Hal yang mengandunghoaks, tanpa data dan fakta apalagi mengaburkan data itubukanlah jiwa seorang pejabat publik yang ingin daerah kitamaju, Sejahtera dan religius.

Saatnya kita dukung kinerja ASR-Hugua dengan visi misi :masyarakat maju, Sejahtera dan religius melalui 3 pilar Pembangunan, yakni Pembangunan pertanian dalam arti luas, Hilirisasi Industri berbasis pemberdayaan masyarakat dan pariwisata sebagai sektor unggulan PAD sehingga akanmelahirkan masyarakat Sulawesi Tenggara yang sehat jasmanidan rohani, berdaya saing dengan Pendidikan yang tinggi, serta masyarakat Sejahtera karena pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Mari kita support, awasi dan evaluasi visi-misi ASR-Huguadalam bingkai RPJMD 2025 – 2029, jika semua dilaksanakanmaka tidak salah lanjutkan ke periode berikutnya, namun jikatidak berhasil layak masyarakat tidak lagi memilih keduanya. Hanya saja support dan berikan kritikan yang membangundan didukung solusi, bukan kritikan karena conflict of interestataupun multiple conflict serta like and dislike.

Tokoh Sulawesi Tenggara yang di senayan, sudahmi buatkonten tidak produktif dan tidak edukatif karena jakanmerugikan daerah kita, akan menjadikan masyarakat Sulawesi Tenggara terpecah-pecah. Akan menjadi masyarakat Sulawesi Tenggara berada dalam persimpangan kebingungan. Mari dewasa bersosial media. Jangan jadikan sosial media untukperundungan dan yang negatif.

Penulis:

Aan Sang Pengelana

Pemerhati Sosial, politik dan ekonomi