Sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi, Arinta Andi Sumangerukka mengajak seluruh bunda PAUD kabupaten/kota untuk aktif bersinergi, bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai motor perubahan.
“Kita harus menjadi pengawal utama transisi anak-anak dari PAUD ke pendidikan dasar. Ini bukan tugas biasa. Ini misi besar menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Arinta penuh semangat.
Ia juga meminta para Bunda PAUD untuk rutin melaporkan perkembangan dan tantangan di lapangan agar data anak usia dini bisa terus dipantau secara sistematis.
Hadir pula Nurul Mazidah, Penasihat DWP Unit Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memberikan dukungan moral kepada seluruh Bunda PAUD. Ia menekankan bahwa meskipun peran Bunda PAUD bersifat sukarela, namun tanggung jawabnya sangat strategis.
“Peran ini harus dijalankan dengan cinta, karena Bunda PAUD bukan hanya pendamping anak, tapi juga lokomotif perubahan bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Semangat gotong royong dan komitmen kolektif mewarnai pengukuhan ini. Dengan keterlibatan aktif seluruh pihak dari pemerintah, tenaga pendidik, hingga masyarakat cita-cita menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai daerah ramah anak dan pusat layanan PAUD berkualitas makin dekat terwujud.