NUSANTARA VOICE, JAKARTA— Dalam upaya mendukung transisi energi yang lebih bersih, Pertamina terus menunjukkan komitmennya dengan menghadirkan bahan bakar rendah emisi, salah satunya Diesel X. Produk ini menjadi solusi bagi sektor industri dan transportasi yang membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi sekaligus ramah lingkungan.
Sekretaris Jenderal Visioner Indonesia, Akril Abdillah, menyampaikan bahwa langkah Pertamina ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. “Kami mengapresiasi inovasi Pertamina dalam menghadirkan Diesel X. Ini adalah langkah nyata dalam mengurangi emisi gas buang, mendukung efisiensi energi, dan memperpanjang umur mesin kendaraan serta alat berat yang digunakan dalam industri,” ujarnya.
Diesel X merupakan bahan bakar dengan kadar sulfur rendah yang mampu mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, produk ini juga mendukung standar emisi Euro 4 dan Euro 5 yang semakin diperketat dalam regulasi global.
Pertamina menyatakan bahwa penggunaan Diesel X diharapkan dapat mempercepat adopsi energi yang lebih ramah lingkungan di berbagai sektor, termasuk transportasi, logistik, dan manufaktur. Dengan bahan bakar berkualitas lebih baik, Indonesia dapat mempercepat pencapaian target net zero emission di masa depan.
Visioner Indonesia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam mendukung inisiatif energi bersih. “Kami berharap semakin banyak perusahaan dan sektor industri yang beralih ke bahan bakar rendah emisi seperti Diesel X. Ini bukan hanya tentang efisiensi bisnis, tetapi juga tentang tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan generasi mendatang,” tambah Akril Abdillah.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan tuntutan global akan energi bersih, Visioner Indonesia menekankan pentingnya ekosistem yang mendukung transisi ini. Salah satu kunci keberhasilannya adalah sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengadopsi bahan bakar ramah lingkungan seperti Diesel X.
Menurut Akril Abdillah, kebijakan yang mendukung penggunaan bahan bakar rendah emisi harus diperkuat dengan insentif dan regulasi yang jelas. “Pemerintah perlu memberikan dorongan lebih bagi industri yang beralih ke energi bersih. Misalnya, insentif pajak atau subsidi bagi perusahaan yang menggunakan bahan bakar rendah sulfur seperti Diesel X,” jelasnya.
Selain itu, Visioner Indonesia juga mendorong edukasi dan kampanye publik tentang manfaat energi bersih. “Kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap dampak polusi udara masih perlu ditingkatkan. Dengan pemahaman yang lebih baik, penggunaan bahan bakar rendah emisi dapat menjadi pilihan utama, bukan sekadar alternatif,” tambahnya.