“Misi budaya? Spill dong rundown misinya,” cuit akun @fedianakmal.
Beberapa juga menyoroti tumpang tindih tugas antar kementerian, mengingat misi budaya umumnya merupakan domain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bukan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Tina Astari sendiri bukan sosok asing di dunia publik. Lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1979, ia dikenal sebagai mantan aktris sinetron dan film layar lebar. Beberapa judul populer yang pernah dibintanginya antara lain Darah Gudang, Zahra, Sinar, Wanita Perindu Surga, hingga Cinta yang Hilang. Ia juga tampil di film Lari dari Blora (2008) dan The Promise (2017).
Setelah menikah dengan Maman Abdurrahman pada 20 November 2011, Tina aktif sebagai pebisnis di bidang kecantikan. Ia mendirikan dua brand, yakni Larina Beauty dan Freshphoria, yang cukup aktif dipromosikan di media sosial. Selain itu, Tina menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) di lingkungan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Terkait surat kunjungan yang viral, Menteri Maman Abdurrahman memberikan respons singkat kepada awak media. “Saya lagi cek surat itu. Nanti saya kabari ya. Makasih ya atas atensinya,” ujarnya singkat.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi apakah kunjungan tersebut menggunakan anggaran negara atau dana pribadi. Polemik ini menambah deretan kontroversi terkait transparansi dan efisiensi anggaran di kalangan pejabat publik.