Hoax BBM Beredar Lagi, Publik Diminta Periksa Fakta

Energi85 Dilihat

Hoax tentang energi sering kali punya motif politik. Ia diproduksi bukan untuk memberi informasi, melainkan untuk menimbulkan kebisingan. Dengan begitu, perhatian masyarakat dialihkan dari fakta seperti pembangunan kilang Pertamina dari timur hingga barat Indonesia untuk menjaga ketersediaan energi menuju isu murahan yang memancing emosi.

“Hoax tentang BBM adalah upaya menutup kerja nyata dengan narasi negatif. Faktanya, Pertamina terus memperluas distribusi, bersinergi dengan SPBU swasta, dan memastikan pasokan energi stabil. Namun gosip mencoba merusaknya,” kata Romadhon Jasn.

Ke depan, hoax semacam ini bisa semakin canggih. Ia menyusup lewat grup WhatsApp, media sosial, bahkan algoritma digital. Karena itu, melawan hoax bukan hanya tugas Pertamina, melainkan tanggung jawab kolektif negara, media, dan masyarakat. Hanya dengan kerja sama, akal sehat bisa dijaga.

“Hoax adalah ancaman bagi masyarakat. Jika dibiarkan, ia bisa merusak kepercayaan publik pada negara. Karena itu, setiap informasi tentang energi harus diverifikasi. Pertamina bukan lawan, tetapi mitra rakyat dalam menjaga energi,” tegas Romadhon Jasn.

Akhirnya, kita harus memahami hoax BBM bukan sekadar gosip biasa, melainkan strategi melemahkan kepercayaan. “Ketika gosip dijadikan senjata, maka kebenaran harus jadi pertahanan. Pertamina sedang melaksanakan mandat negara. Mendukungnya berarti menjaga energi, sekaligus menjaga kedaulatan,” tutup Romadhon Jasn.