Utusan Khusus Trump Akan Kunjungi Moskow Jelang Tenggat Akhiri Perang Ukraina

Internasional1905 Dilihat

WASHINGTON, NUSANTARAVOICE.COM — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan mengirimkan utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Moskow pekan ini, menjelang tenggat waktu yang ia tetapkan sendiri untuk melihat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

Trump menyebut bahwa Witkoff akan bertolak ke Moskow pada Rabu atau Kamis. Saat ditanya oleh awak media mengenai pesan apa yang akan dibawa Witkoff ke Rusia dan langkah apa yang harus diambil Presiden Vladimir Putin untuk menghindari sanksi baru, Trump menjawab singkat, “Ya, buat kesepakatan agar orang-orang berhenti dibunuh.”

Meski kunjungan Witkoff tak diharapkan menghasilkan terobosan signifikan di Kyiv, pejabat Ukraina tetap berharap perubahan sikap Trump yang kini lebih keras terhadap Rusia bisa membawa perubahan nyata dalam dukungan AS terhadap Ukraina.

Trump, yang sebelumnya optimis bisa mencapai kesepakatan langsung dengan Putin, belakangan menunjukkan kekecewaan mendalam terhadap sikap Rusia. Pekan lalu, ia menyebut serangan Rusia terhadap wilayah sipil Ukraina sebagai “menjijikkan”, dan mengungkap bahwa dua kapal selam nuklir AS kini telah dikerahkan “di kawasan” setelah adanya ancaman daring dari eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

Baca juga:  Mafia Siber Kelas Kakap Diburu Dunia, Kelompok Pro-Rusia NoName057(16) Jadi Target Operasi Internasional

Trump sebelumnya memberi tenggat 50 hari kepada Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang, namun karena minimnya kemajuan, ia mempersingkat tenggat tersebut menjadi “10 atau 12 hari”, yang diklarifikasi berakhir pada Jumat, 8 Agustus.

Jika tenggat itu tidak dipenuhi, Trump mengatakan akan memberlakukan “tarif sekunder” terhadap mitra dagang utama Rusia seperti Tiongkok dan India.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mykhailo Podolyak, menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan signifikan dari Rusia, Kyiv mengharapkan sanksi sekunder terhadap ekspor minyak Rusia segera diberlakukan.

“Setelah itu, Trump akan menilai apakah langkah tersebut efektif untuk mengakhiri perang atau tidak. Jika tidak, maka akan dilanjutkan dengan langkah selanjutnya,” jelas Podolyak dari Kyiv.

Komentar