Pekanbaru — Usai insiden kerusuhan yang terjadi di halaman Mapolsek Bukit Raya pada Jumat, 18 April 2025 lalu, nama Kompol Syafnil menjadi sorotan publik. Peristiwa yang melibatkan puluhan anggota geng debt collector “Fighter” itu berujung pada pencopotan dirinya dari jabatan Kapolsek Bukit Raya. Meski begitu, perwira polisi yang dikenal tegas ini tetap menunjukkan sikap sabar dan ikhlas menghadapi konsekuensi tugas yang diembannya.
Setelah 32 tahun mengabdi di institusi kepolisian, Kompol Syafnil kini dipindahtugaskan ke Polda Riau dengan jabatan baru. Meski menghadapi gelombang komentar miring, baik melalui media sosial maupun pesan pribadi, ia tetap tenang dan tegar menjalani proses tersebut.
“Semua tudingan yang dialamatkan kepada saya adalah tidak benar dan fitnah. Saya tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang mereka tuduhkan setelah saya dicopot,” tegas Kompol Syafnil, Rabu, 30/4/25.
Di tengah badai kritik, dukungan terhadap Kompol Syafnil terus mengalir dari rekan sejawat dan warga yang pernah merasakan langsung tindakan positifnya selama menjabat Kapolsek Bukit Raya. Salah satunya adalah keberaniannya menyelamatkan mobil warga dari upaya penarikan paksa oleh oknum debt collector yang tidak disertai keputusan pengadilan.
“Saya perintahkan anggota untuk mengamankan mobil tersebut ke kantor, dan korban kami bantu buat laporan. Sudah beberapa orang datang meminta agar mobil dilepaskan, tapi saya tegaskan bahwa penyitaan harus melalui perintah pengadilan. Sampai sekarang, mobil itu masih di garasi belakang Polsek,” ujarnya.
Komentar