“Pertemuan ini adalah bukti bahwa kita bisa berbeda pilihan, tetapi tetap bersatu dalam visi yang sama untuk membangun daerah kita,” tegasnya.
Ia menilai momen ini sebagai salah satu simbol harmonisasi politik yang jarang terjadi. Kedua tokoh yang sebelumnya berada pada kubu yang berbeda dalam kontestasi politik, kini menunjukkan sikap saling menghormati demi kebaikan bersama.
Ia berharap, momentum ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara semua pihak, sehingga pembangunan Sulawesi Tenggara dapat berjalan lebih efektif dan inklusif. Pertemuan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjunjung nilai-nilai persatuan dan kebersamaan.
Sulawesi Tenggara, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan potensinya, membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu mengedepankan semangat kolaborasi. Langkah Andi Sumanggeruka dan Lukman Abunawas ini pun diharapkan dapat terus berlanjut ke depannya.