Dengan mempercepat pengumuman, Trump berharap kandidat pilihannya, termasuk mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett, dan Menteri Keuangan Scott Bessent, dapat segera memengaruhi ekspektasi pasar. Pasalnya, sosok baru di pucuk pimpinan bank sentral punya peluang lebih awal menetapkan kerangka kebijakan suku bunga.
Meski begitu, langkah ini memicu debat sengit soal kewenangan politik dalam penentuan kebijakan moneter. The Fed selama ini menegaskan bahwa keputusan suku bunga diambil berdasarkan analisis ekonomi dan proyeksi inflasi, tanpa campur tangan eksekutif. Pada pertemuan terakhir bulan Juni, mereka menahan suku bunga di tengah ketidakpastian tarif impor yang diusulkan Trump.
Pelemahan dolar memberikan angin segar bagi mata uang negara eksportir, namun bagi AS hal ini berarti harga impor akan melambung, berpotensi menambah tekanan inflasi domestik. Para analis kini memantau dengan seksama perkembangan penunjukan ketua baru The Fed, yang diperkirakan menjadi titik balik kebijakan moneter AS dalam beberapa bulan ke depan.
Komentar