Trump Dorong Tarif Baru untuk Uni Eropa dan China, Ekonomi Global dalam Ketidakpastian

Internasional129 Dilihat

NUSANTARA VOICE, WASHINGTON– Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu perdebatan global dengan ancaman tarif baru terhadap Uni Eropa dan China. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upayanya menekan perdagangan fentanyl ilegal, serta mengatasi defisit perdagangan AS yang dinilainya tidak adil.

Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Trump menuduh Uni Eropa dan China tidak mematuhi prinsip perdagangan yang setara. Ia mengumumkan rencana penerapan tarif 10% terhadap barang impor China dan tarif serupa bagi Uni Eropa. Langkah tersebut juga termasuk ancaman tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko jika kedua negara gagal menekan penyelundupan migran ilegal dan perdagangan obat-obatan.

Trump secara tegas menyatakan bahwa Uni Eropa telah lama merugikan ekonomi AS. “Uni Eropa terus memanfaatkan kami. Ini bukan perdagangan yang adil,” ujar Trump Rabu, 22/1/2025.

 Ia menegaskan bahwa tarif adalah satu-satunya cara untuk menciptakan keseimbangan.

Uni Eropa belum memberikan tanggapan resmi, tetapi para analis memperkirakan respons keras dari Brussels, yang dapat mencakup tarif balasan terhadap produk-produk utama AS, seperti teknologi dan pertanian.

Trump juga menyalahkan China sebagai sumber bahan kimia prekursor fentanyl yang masuk ke AS melalui Meksiko dan Kanada. Gedung Putih menyatakan bahwa tindakan tegas diperlukan untuk menekan angka kematian akibat overdosis fentanyl, yang mencapai 300 orang per hari di AS.

Baca juga:  Ulang Tahun Pernikahan Ke-20 Donald Trump dan Melania

Penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro, mengatakan tarif adalah alat yang efektif untuk menekan negara-negara mitra agar meningkatkan pengawasan perdagangan lintas batas mereka.

Komentar