Transformasi BUMN untuk Ekonomi Berkelanjutan, Visioner Indonesia Adakan Diskusi Publik

BUMN memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui inovasi, efisiensi, dan transformasi digital, BUMN dapat meningkatkan daya saing dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian

NUSANTARA VOICE, JAKARTA— Visioner Indonesia sebuah lembaga kajian dan konsultasi strategis, menggelar diskusi publik bertajuk Akselerasi Kinerja BUMN Genjot Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Jakarta, Senin (7/10). Acara ini dihadiri oleh Akademisi, Pengurus KADIN dan Pegiat ekonomi digital dengan tujuan membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional.

Dalam sambutannya, Direktur Visioner Indonesia, Akril Abdillah, menekankan pentingnya peran BUMN sebagai motor penggerak ekonomi nasional, terutama di tengah tantangan global saat ini. 

“BUMN memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui inovasi, efisiensi, dan transformasi digital, BUMN dapat meningkatkan daya saing dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian,” ujarnya, Senin, 7/10/2024.

Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber. Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana memperkuat kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pegiat Ekonomi Digital Muhammad Shofa dalam paparannya, mengungkapkan bahwa pemerintah harus terus mendorong restrukturisasi dan transformasi BUMN untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.  “pemerintah mesti fokus pada penguatan tata kelola dan inovasi di tubuh BUMN agar dapat lebih adaptif terhadap perubahan zaman, khususnya dalam menghadapi era digitalisasi dan globalisasi ekonomi,” jelasnya.

Sementara itu Pengurus Kadin Adi Surya menyoroti pentingnya peran BUMN dalam mendukung pembangunan infrastruktur, energi, dan pengembangan sumber daya manusia sebagai elemen utama dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. 

“Tantangan yang dihadapi BUMN seperti saat ini adalah beban utang dan ketergantungan pada subsidi, yang dapat menghambat optimalisasi kinerja perusahaan”, tuturnya.

Sementara itu Praktisi Ekonomi Abdul Karim menyampaikan pandangannya terkait pentingnya inovasi dan tata kelola yang baik di tubuh BUMN. Menurutnya, akselerasi kinerja BUMN tidak hanya membutuhkan reformasi struktural, tetapi juga pembaruan dalam pola pikir dan budaya organisasi.

“BUMN harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar. Digitalisasi, misalnya, bukan lagi pilihan, tetapi keharusan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Namun, digitalisasi tanpa diikuti dengan perbaikan tata kelola dan transparansi hanya akan menambah kompleksitas masalah,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara peran komersial dan tanggung jawab sosial BUMN. “BUMN memiliki tanggung jawab besar tidak hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai agen pembangunan. Tantangannya adalah bagaimana menyeimbangkan dua peran ini tanpa mengorbankan salah satunya,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan BUMN sangat diperlukan dalam merumuskan kebijakan yang berbasis pada riset dan data, sehingga langkah-langkah akselerasi dapat lebih terarah dan berkelanjutan. “Riset akademis dapat menjadi panduan untuk merumuskan strategi yang lebih tepat guna, terutama dalam merespons tantangan global yang semakin kompleks,” tutupnya.

Penutup kegiatan diskusi publik ini ditandai dengan ucapan terima kasih dari panitia kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Acara ini disponsori oleh mitra strategis yakni PT. Pertamina (Persero) yang turut mendukung berlangsungnya diskusi sebagai bagian dari upaya bersama untuk memajukan kinerja BUMN dalam memperkuat ekonomi nasional.

Komentar