Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Tidak Inginkan Perang, Tapi Siap Hadapi Ancaman Demi Kedaulatan

Nasional18 Dilihat

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan sikap Indonesia terhadap potensi ancaman konflik global yang semakin memanas, khususnya di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Dalam pidato pembukaan ajang Indo Defence 2025 pada 11 Juni lalu, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia tidak menginginkan perang, namun siap berjuang apabila kedaulatan bangsa terancam.

“Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif, menimbulkan kehancuran,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya yang sarat pesan moral dan nasionalisme. Ia menekankan bahwa perang bukan pilihan utama, namun Indonesia tidak akan tinggal diam jika integritas wilayah dan kehormatan nasional diganggu.

Presiden juga menyoroti pentingnya investasi besar di sektor pertahanan sebagai bentuk kesiapsiagaan nasional. Ia menyebut pertahanan yang kuat adalah tameng utama untuk mencegah potensi penjajahan kembali, mengingat sejarah kelam Indonesia yang dijajah selama lebih dari 300 tahun oleh Belanda.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo turut mengutip hasil riset terbaru yang menyatakan bahwa kekayaan Indonesia yang dirampas selama masa kolonial mencapai nilai fantastis, yakni 31 triliun dolar AS setara dengan 18 kali Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini. Ia menyatakan, apabila kekayaan itu bisa dijaga sejak dulu, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan GDP per kapita tertinggi di dunia.

Baca juga:  Jokowi Hadiri Kongres Partai Nasdem Singgung Biasanya Datang Itu Ramai-Ramai, Terakhir Begitu Mau Pergi, Ditinggal Ramai-Ramai

Komentar