Mayoritas Pendukung Trump Tolak Keterlibatan Militer AS dalam Konflik Israel-Iran

Internasional18 Dilihat

Nusantara Voice, Washington, D.C. – Mayoritas pendukung mantan Presiden Donald Trump menentang keterlibatan militer Amerika Serikat dalam konflik yang memanas antara Israel dan Iran, berdasarkan hasil survei yang dirilis pada Rabu (18/6). Survei ini menyoroti meningkatnya penolakan dari kalangan Partai Republik terhadap rencana penggunaan kekuatan militer AS di Timur Tengah.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Economist/YouGov akhir pekan lalu menunjukkan bahwa 53% pemilih yang memberikan suara untuk Trump dalam Pilpres 2024 tidak mendukung intervensi militer AS dalam konflik tersebut. Hanya 19% yang menyatakan mendukung langkah militer, sementara 63% lebih memilih jalur diplomasi untuk menangani isu program nuklir Iran.

Penolakan ini juga mencuat di kalangan politisi Republik. Anggota DPR dari Kentucky, Thomas Massie, menegaskan bahwa keputusan untuk berperang seharusnya berada di tangan Kongres, bukan diambil sepihak oleh presiden. “Ini bukan perang kita. Namun jika itu terjadi, Konstitusi kita menegaskan bahwa Kongres yang harus memutuskan,” ujar Massie melalui akun X miliknya.

Hal senada disampaikan Tim Burchett, anggota DPR dari Tennessee, yang menekankan pentingnya menahan diri. “Kita tidak butuh perang tanpa akhir di Timur Tengah. Orang tua yang membuat keputusan, tapi anak-anak muda yang mati. Kita harus mengambil jeda dan membiarkan Israel menangani urusannya sendiri,” katanya dalam wawancara dengan CNN.

Baca juga:  Inggris dan AS Waspada Terhadap Kemungkinan Kesepakatan Nuklir Iran-Rusia

Komentar