NUSANTARA VOICE, JAKARTA— Presiden Joko Widodo menghadiri penutupan Munas Partai Golkar di JCC Senayan, Jakarta. Berbeda dari penampilan biasanya, Jokowi mengenakan kemeja berwarna kuning.
Jokowi tiba pada pukul 19.30 WIB. Turut serta dengan Jokowi, Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Presiden Joko Widodo mengatakan Golkar adalah salah satu satu partai terbesar dan tertua di Indonesia partai yang besar partai yang kuat yang telah banyak berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“saya kalau melihat pohon beringin bawaannya adem bawaannya sejuk gitu apalagi di siang hari yang sedang panas-panasnya. Sedang terik-teriknya apalagi di bawah pohon beringin betul-betul bawaannya adem dan sejuk”, ucap mantan Walikota Solo dalam sambutannya.
Jokowi mengatakan senang dengan Partai Golkar karena terbuka untuk siapapun. Hal tersebut dapat dilihat dari sejarahnya ketua umum berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“saya senang partai Golkar itu terbuka untuk siapapun, kalau di bisnis ini tbk. Dan bisa kita melihat sejarah sejarah ketua umum Golkar di mana dari mana saja ada yang dari Jawa Agung Laksono Setia Novanto Airlangga Hartarto ada juga yang dari Sumatera bapak burger Bakrie dari Lampung Akbar Tanjung dari Tapanuli Tengah dan ada juga dari Sulawesi Jusuf Kalla dan sekarang dari tanah Papua”, tuturnya.
Menurut Jokowi Partai Golkar adalah representasi dari Indonesia, pasalnya hingga saat ini pluralisme di Partai Golkar masih terjaga.
“Artinya partai Golkar ini Indonesia banget. Dan jangan lupa malam hari ini saya pakai kuning. Pluralisme Golkar betul-betul terjaga sangat harmonis itu menurut saya membuat Golkar lebih teduh daripada yang lain”, ungkapnya
Untuk diketahui, Sejumlah Ketua Partai Politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga hadir di acara tersebut seperti Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, hingga Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Turut hadir Wakil Presiden Indonesia terpilih Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Komentar