Israel Klaim Kuasai Wilayah Udara di Atas Tehran

Internasional18 Dilihat

Sejak perang dimulai, IDF menyatakan telah menyerang 150 target di Iran dengan ratusan amunisi.

Media pemerintah Iran mengatakan hanggar jet tempur di bandara Mehrabad juga menjadi sasaran. TV pemerintah Iran melaporkan sekitar 60 orang, termasuk 20 anak-anak, tewas dalam serangan di kompleks perumahan di Teheran.

Utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 luka-luka akibat serangan Israel, mayoritas warga sipil. Sembilan ilmuwan nuklir termasuk di antara yang tewas.

Seorang pejabat IDF mengatakan para ilmuwan tersebut adalah “sumber utama pengetahuan dan kekuatan utama yang mendorong program nuklir”.

Iran menyebut fasilitas pengayaan uranium Fordow mengalami kerusakan terbatas, sementara Israel menyangkal telah mengebomnya. Namun IDF mengklaim telah merusak parah fasilitas di Natanz. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bagian atas tanah dari fasilitas Natanz hancur, namun tidak ada kerusakan pada bagian bawah tanah.

Laporan IAEA menyebut ada kontaminasi radiologis dan kimia, namun masih dalam batas aman. Iran juga mengatakan fasilitas nuklir di Isfahan diserang, yang mencakup pabrik konversi uranium dan unit produksi bahan bakar.

IAEA memperingatkan Israel bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir melanggar hukum internasional dan bisa menyebabkan “dampak radioaktif yang sangat berbahaya”.

Baca juga:  Mayoritas Pendukung Trump Tolak Keterlibatan Militer AS dalam Konflik Israel-Iran

Israel membenarkan serangan mereka karena Iran dinilai semakin dekat memiliki senjata nuklir, terutama dalam tahap perakitan komponen menjadi hulu ledak. Klaim ini tidak tercantum dalam penilaian intelijen AS maupun laporan IAEA.

Pejabat IDF menyatakan terdapat intelijen kuat bahwa teknisi Iran sedang mengembangkan pemicu ledakan untuk bom nuklir, sebagian dilakukan di Isfahan.

“Kami melihat bukti jelas bahwa mereka bergerak cepat dalam tahap-tahap yang hanya bisa dimengerti sebagai langkah menuju bom nuklir,” kata pejabat tersebut.

Korban sipil terbanyak hari Sabtu terjadi di Tepi Barat, di mana lima warga Palestina, termasuk tiga anak-anak, tewas akibat proyektil yang diduga diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman, sekutu Iran.

Selama 24 jam pertama konflik, tiga warga Israel tewas, dua di Rishon LeZion dan satu di Tel Aviv, dengan puluhan lainnya luka-luka serta kerusakan besar pada bangunan.

Di Gaza, dilaporkan pasukan Israel menembaki banyak warga Palestina yang mencoba mengakses titik distribusi makanan, namun informasi sulit dikonfirmasi karena pemutusan komunikasi selama tiga hari akibat kabel utama yang dipotong oleh Israel.

Seorang pria berdiri di dekat bangunan tempat tinggal yang rusak setelah serangan rudal balistik di Tel Aviv.” Foto: Abir Sultan/EPA

Meski hanya beberapa misil yang berhasil menembus pertahanan Israel, kerusakan yang ditimbulkan signifikan meski korban jiwa tergolong sedikit. Di Tel Aviv, asap tebal dari lokasi ledakan membuat cakrawala kota nyaris tak terlihat.

Baca juga:  Bagaimana Pasukan Transgender Bersiap Melawan Kebijakan Baru Trump?

Layanan ambulans Israel menyebut 34 orang terluka di Tel Aviv pada Jumat malam, kebanyakan luka ringan. Polisi kemudian mengatakan satu orang meninggal. Dua lainnya tewas akibat serangan langsung pada Sabtu pagi.

Kepemimpinan Israel dan IDF menegaskan operasi militer terhadap Iran, bernama Rising Lion, akan terus berlanjut sampai program nuklir Iran dihancurkan total.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa serangan semacam itu bisa menimbulkan konsekuensi bencana.

Peran AS dalam operasi Israel masih belum jelas. Menjelang serangan besar-besaran Israel yang melibatkan 200 pesawat, Donald Trump sebelumnya mendesak agar Israel memberi kesempatan pada diplomasi. Namun pada Jumat, Presiden AS menyatakan telah mendapat informasi penuh tentang rencana Israel dan menyebut serangan itu “luar biasa”.

ABC mengutip sumber intelijen yang menyebut AS telah memberikan intelijen “sangat akurat” dan akan membantu membela Israel jika diperlukan.

Komentar