Empat komponen utama ditekankan dalam sambutan gubernur: integritas moral, kompetensi, adaptif terhadap perubahan, dan kinerja yang terukur. ASN ditantang untuk menjauhkan diri dari praktik kolusi, korupsi, dan intervensi politik.
“Kalau kalian punya empat hal itu, insyaa Allah kalian akan menjadi ASN berkualitas, menjadi agen perubahan dan memperbaiki wajah birokrasi kita,” imbuh Gubernur.
Gubernur juga menekankan pentingnya pemahaman ASN terhadap visi, misi, dan target organisasi. Dengan amanat UU ASN Nomor 20 Tahun 2023, ASN dituntut tidak hanya menjadi pelayan publik, tapi juga perekat pemersatu bangsa di tengah tantangan disintegrasi dan ketimpangan pelayanan.
“ASN itu bukan mesin stempel. ASN adalah garda depan dalam mewujudkan keadilan sosial dan kemajuan daerah,” tegasnya lagi.
Mengakhiri arahannya, Gubernur mengajak seluruh ASN untuk bekerja dengan penuh syukur, komitmen, dan menjauh dari perilaku menyimpang. Ia menegaskan bahwa sekecil apa pun kontribusi ASN dalam menyelesaikan persoalan rakyat, pemerintah akan menghargainya.
“Mari kita bangun masa depan Sultra dengan semangat pengabdian. ASN harus jadi teladan. Jangan hanya hadir sebagai birokrat, tapi sebagai pelayan rakyat sejati,” tutupnya.
Kegiatan tersebut menandai babak baru dalam transformasi birokrasi Sultra. Di tengah tuntutan publik terhadap layanan yang cepat, bersih, dan efisien, kepemimpinan seperti yang ditunjukkan Gubernur Andi Sumangerukka diharapkan mampu menciptakan sistem pemerintahan yang lebih humanis dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Komentar