Danantara Incar Pinjaman USD 10 Miliar Tanpa Jaminan, Siap Genjot Ekspansi Strategis

Nusantara Voice, Jakarta – Perusahaan holding investasi negara, BPI Danantara, tengah mempersiapkan langkah besar di pasar keuangan internasional. Menurut laporan Bloomberg, Danantara sedang mengupayakan fasilitas pinjaman multi–currency senilai hingga USD 10 miliar, yang diproyeksikan menjadi salah satu pinjaman korporasi terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.

Empat bank global telah ditunjuk sebagai koordinator utama untuk proses ini, yakni DBS Group Holdings Ltd., HSBC Holdings Plc, Natixis SA, dan Standard Chartered Plc. Fasilitas pinjaman tersebut dirancang dengan tenor 3–5 tahun dan akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan.

Menariknya, Bloomberg mencatat bahwa pinjaman ini akan bersifat unsecured tanpa agunan, tanpa surat dukungan, dan tanpa jaminan dari pemerintah.

Dalam pernyataan terbaru, CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut bahwa pada 2025, Danantara ditargetkan mengelola dividen dari BUMN hingga Rp150 triliun, atau sekitar USD 9,2 miliar. Di sisi lain, belanja investasi perusahaan hingga akhir tahun depan hanya ditargetkan USD 5 miliar, menurut Managing Director Finance Arief Budiman.

Dengan arus kas masuk yang solid dan tingkat belanja yang terukur, pasar menilai Danantara memiliki kapasitas keuangan untuk menarik fasilitas pinjaman dalam skala jumbo.

Baca juga:  Jelang Rakonas dan Silaknas, KAHMI Komit Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Energi

Di tengah rencana pendanaan besar ini, Danantara juga bergerak aktif menjajaki dan menandatangani sejumlah kemitraan strategis, termasuk:

• Proyek Geothermal 3 GW bersama PGEO

Danantara dan Pertamina Geothermal Energy ($PGEO) akan berkolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi skala besar, memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi bersih.

Komentar