PROPAGANDIS DARI AMERIKA SERIKAT
Namun, kedatangan pengguna baru di RedNote tidak sepenuhnya diterima, dengan kritik dari beberapa pengguna China yang tidak senang dengan perubahan konten di platform tersebut. Sejumlah blogger nasionalis juga menyuarakan kekhawatiran.
China telah lama mengontrol ketat ruang sibernya melalui arsitektur sensor “Great Firewall” dan memblokir jejaring sosial asing seperti Instagram dan X (sebelumnya Twitter).
Ren Yi, cucu mantan pemimpin Partai Komunis China yang mengelola blog populer di WeChat dengan nama pena “Chairman Rabbit”, memperingatkan para pengikutnya untuk tidak terlalu mudah terpengaruh.
“Propagandis dari Amerika Serikat dapat dengan mudah mencapai tujuan mereka dengan cara sederhana – pertama-tama memuji Anda beberapa kata untuk membuat Anda ‘mengendurkan kewaspadaan’, lalu membawa ide mereka untuk secara halus memengaruhi Anda,” tulisnya dalam sebuah artikel yang diterbitkan Rabu pagi, sebelum akhirnya dihapus.
Analis industri independen yang berbasis di Beijing, Liu Xingliang, mengatakan bahwa popularitas mendadak RedNote di kalangan pengguna TikTok kemungkinan tidak akan bertahan lama, meskipun suasana saat ini terasa “hangat dan penuh kegembiraan”.
“Netizen Amerika sedang berada dalam suasana hati yang tidak puas. Mencari aplikasi China lain untuk digunakan adalah bentuk pelampiasan emosi jangka pendek dan sikap pemberontakan. Anda bisa melihat Xiaohongshu pun belum siap, pengalaman untuk pengguna asing tidak terlalu baik,” katanya.
Ada juga tanda-tanda bahwa beberapa pengguna asing mencoba menguji batas sensor platform, dengan beberapa melaporkan di jejaring sosial X bahwa mereka tidak dapat memposting topik sensitif di China seperti penumpasan di Lapangan Tiananmen tahun 1989.
Platform ini sedang berusaha mencari cara untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan mengembangkan alat terjemahan Inggris-China.
Komentar