KENDARI, NUSANTARAVOICE.COM — Lembaga kajian Visioner Indonesia menanggapi kritik terhadap pembelian empat unit mobil dinas baru DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) senilai Rp5,5 miliar dari APBD 2025. Visioner Indonesia menilai kebijakan tersebut tidak serta-merta mencerminkan ketidakpekaan dewan, melainkan bagian dari kebutuhan kelembagaan yang sudah diatur mekanismenya.
Sekretaris Jenderal Visioner Indonesia, Akril Abdillah, menegaskan pengadaan fasilitas kedinasan harus dilihat secara objektif. Menurutnya, DPRD sebagai lembaga legislatif memiliki fungsi representasi, legislasi, dan pengawasan yang memerlukan sarana kerja memadai.
“Publik perlu memahami bahwa kendaraan dinas bukan sekadar simbol kemewahan, tetapi instrumen operasional. Mobil dinas lama sebagian besar sudah berusia tua dan sering bermasalah. Jika alat kerja tidak mendukung, otomatis akan mengganggu efektivitas kinerja DPRD,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).
Komentar