Infantino mengungkapkan bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan dengan potensi luar biasa, di mana terdapat lebih dari 700 juta suporter aktif yang menjadi salah satu pasar sepak bola terbesar di dunia.
“Kami di FIFA ingin berkontribusi lebih banyak untuk ASEAN. Melalui turnamen ini, kami berharap dapat membangun lebih banyak inisiatif yang bermanfaat bagi pengembangan sepak bola di tingkat akar rumput, profesional, dan komunitas,” tegasnya.
Sebelumnya, kawasan ASEAN telah memiliki turnamen tersendiri, yakni Piala AFF (sekarang dikenal dengan nama ASEAN Championship) yang telah berlangsung selama 29 tahun. Namun demikian, FIFA ASEAN Cup diyakini akan menjadi ajang dengan legitimasi lebih tinggi karena berada langsung di bawah naungan FIFA.
Meski begitu, belum ada kepastian apakah FIFA ASEAN Cup akan menggantikan Piala AFF atau menjadi turnamen tambahan yang berjalan paralel. Salah satu keunggulan yang dinantikan publik adalah kemungkinan keterlibatan pemain diaspora ASEAN, yang sebelumnya sulit tampil di Piala AFF karena keterbatasan status kejuaraan non-resmi FIFA.
Turnamen ini disebut-sebut sebagai langkah strategis FIFA untuk memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan baru sepak bola dunia, sekaligus mendorong lahirnya generasi emas sepak bola ASEAN di masa depan.
Komentar