Jadilah Jembatan Aspirasi: Mukhtarudin Kukuhkan Staf Khusus untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran

Berita49 Dilihat

Menteri asal Kalimantan Tengah itu menilai, digitalisasi harus menjadi instrumen untuk mempercepat layanan, bukan sekadar proyek teknologi. “Transformasi digital bukan pilihan, tapi kebutuhan. Ini bukan hanya soal sistem, tapi tentang bagaimana negara lebih cepat hadir melayani rakyat,” katanya. “Transformasi digital hanya akan bermakna bila menyentuh pelayanan riil bagi pekerja migran dan keluarganya. Dan arah Mukhtarudin sudah ke sana menghubungkan data dengan empati,” tambah Romadhon Jasn.

Dalam pelantikan tersebut, Mukhtarudin menyampaikan apresiasi kepada para staf khusus yang telah menerima amanah. Ia meminta mereka bekerja melampaui rutinitas birokrasi dan membawa semangat baru yang segar, progresif, serta berani menghadapi tantangan global. “Kita butuh orang-orang yang punya visi dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman,” ujarnya.

Empat Staf Khusus yang dilantik yaitu Bintang Wahyu Saputra, S.E., M.M. (Bidang Mitigasi Risiko dan Optimalisasi Pelindungan, Penempatan, dan Kesejahteraan PMI), Chandra Kusuma Dewi, S.E., S.Sos., M.Si. (Bidang Koordinasi dan Penguatan Kerja Sama Internasional), Venno Tetelepta, S.Kom., M.Si. (Bidang Kebijakan dan Regulasi PMI), serta Ilham Akbar Mustafa, S.T., M.Si. (Bidang Transformasi Digital dan Penguatan Pelayanan Publik).

Mukhtarudin menutup sambutannya dengan ajakan reflektif agar KemenP2MI menjadi rumah besar bagi seluruh pekerja migran Indonesia. “Mereka bukan hanya tenaga kerja, tapi duta bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Mari kita pastikan negara hadir dalam setiap langkah mereka,” tutupnya.

“Pelantikan ini lebih dari sekadar penyegaran jabatan. Ini sinyal bahwa negara sedang belajar mendengar, dan publik menaruh harapan besar pada KemenP2MI di bawah kepemimpinan Mukhtarudin,” pungkas Romadhon Jasn.