Respons publik dan nelayan terhadap program ini penuh apresiasi. Warga pesisir menyebut inisiatif KKP dan kepemimpinan Plt Ridwan Mulyana sebagai “angin segar” yang menghadirkan harapan baru; ucapan terima kasih dan tepuk tangan muncul di sejumlah pelabuhan kecil saat penyerahan bantuan. Romadhon menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas agar kepercayaan publik terus tumbuh. “Data terbuka dan pelaporan yang jelas membuat masyarakat yakin bahwa setiap rupiah benar-benar untuk kesejahteraan nelayan,” kata Romadhon.
Model Kampung Nelayan Modern (Kalamo) yang dibangun di Samber Binyeri Biak pada 2023 menjadi contoh sukses yang menginspirasi. Fasilitas seperti cold storage, dermaga berstandar, dan sentra pengolahan ikan meningkatkan mutu tangkapan dan nilai jual. KKP merencanakan ekspansi melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) secara masif pada 2025–2027, dengan target 65 lokasi, banyak di antaranya di Maluku, NTT, dan Papua. Pelatihan terintegrasi dan pendampingan teknis juga disiapkan.
Penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) juga menjadi pilar pemberdayaan ekonomi. Dari 34.606 unit KDMP yang memiliki unit bisnis di sektor kelautan perikanan, 5.077 unit berada di wilayah timur, menandakan potensi besar yang siap diberdayakan melalui akses pembiayaan, pelatihan manajemen, dan koneksi pasar. Perempuan nelayan juga mendapat perhatian khusus untuk memperkuat rantai nilai lokal.
Realisasi PNBP SDA Perikanan 2024 mencapai Rp951,01 miliar, dan pada APBN 2025 sebesar Rp737 miliar ditransfer ke daerah melalui DBH, dengan Rp195,9 miliar khusus mengalir ke Maluku, NTT, dan Papua. Dana ini diharapkan memicu efek berganda pada ekonomi lokal, memperkuat ketahanan pangan, dan membuka peluang ekspor berkelanjutan melalui praktik perikanan yang bertanggung jawab.
Romadhon menutup dengan catatan proaktif: “Investasi dan model inovatif KKP layak diapresiasi. Publik dan nelayan berterima kasih serta tantangan bersama memastikan manfaatnya sampai ke tangan nelayan kecil. Dengan kepemimpinan Ridwan Mulyana, saya optimis program ini bisa jadi tonggak kebangkitan ekonomi biru di timur Indonesia.”
Komentar