Ramadhan menegaskan, desakan ini bukan hanya untuk mengusut dugaan penyimpangan teknis, tetapi juga untuk memastikan transparansi penggunaan anggaran daerah.
“Jika benar terbukti ada permainan, maka kepala dinas hingga bupati harus bertanggung jawab. Tidak boleh rakyat hanya menerima tambal sulam sementara miliaran rupiah anggaran digelontorkan,” tambahnya.
Ramadhan menegaskan, pihaknya akan terus mengawal isu ini dengan aksi massa di lapangan.
“Kami pastikan, gerakan mahasiswa tidak akan berhenti hanya pada pernyataan. Kami akan melakukan demonstrasi besar-besaran hingga ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini,” tambahnya.
Dengan munculnya desakan dari DPRD dan mahasiswa, proyek rehabilitasi Pelabuhan Batu Atas diperkirakan akan menjadi salah satu isu serius dalam pengawasan publik di Buton Selatan tahun 2025.
Komentar