“Pelayanan cepat dan kebijakan yang pro-rakyat seperti diskon tambah daya menunjukkan bahwa BUMN bisa menjadi agen perubahan sosial-ekonomi yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambah Romadhon Jasn.
Di sejumlah daerah, cerita pelanggan menjadi bukti paling nyata efektivitas program. Seorang ibu pemilik usaha katering di Sulawesi mengaku mampu menambah porsi produksi karena dapat menyalakan oven listrik lebih besar; seorang pelaku cold storage kecil di Jawa Barat menyebut throughput barangnya meningkat sehingga pasokan pasar lokal lebih lancar. Testimoni ini menggambarkan bagaimana kebijakan perusahaan besar berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga dan rantai pasok lokal.
“Transformasi pelayanan publik ini harus diapresiasi. Ini contoh nyata bagaimana kebijakan korporasi besar bisa mendorong kemajuan komunitas lokal,” kata Romadhon Jasn.
Secara makro, inisiatif Hari Pelanggan oleh PLN mempertegas peran negara dalam memastikan layanan dasar tidak terputus. Kebijakan diskon tambah daya menjadi alat redistributif kecil yang berdampak pada inklusi energi, sekaligus mengirim sinyal kuat kepada investor bahwa Indonesia serius menumbuhkan ekosistem usaha yang andal. Kepercayaan publik terhadap utilitas nasional adalah aset strategis yang perlu dijaga. Program ini juga memberi pelajaran penting: kualitas layanan publik yang konsisten dapat meningkatkan produktivitas lokal, memperkuat kepercayaan masyarakat, dan menjadi instrumen kebijakan ekonomi mikro yang nyata dan terukur.
Aksi nyata dibutuhkan. “Harapan kita, inisiatif semacam ini berkelanjutan dan terukur. Konsumen membutuhkan kepastian, bukan hanya program sesaat; PLN harus menjaga konsistensi pelayanan dan transparansi program ke depan,” tutup Romadhon Jasn.
Komentar