Xi, Putin, Kim Pamer Persatuan dalam Parade Militer Terbesar China, Barat Bicara “Tatanan Dunia Baru”

Internasional907 Dilihat

“Ini titik balik,” kata Brian Hart dari Center for Strategic and International Studies di AS. “Xi justru menggandeng erat negara-negara yang menjadi momok bagi Barat.”

Meski parade itu menunjukkan citra persatuan, sejumlah analis menilai hubungan Beijing-Moskow-Pyongyang penuh keretakan. Rusia disebut lebih memilih pasukan tambahan dari Korea Utara dibanding dukungan militer langsung China. Sementara Beijing sendiri masih berhitung dengan tekanan dari NATO dan Uni Eropa.

“China berpura-pura bersahabat tanpa batas dengan Rusia, padahal kenyataannya penuh kehati-hatian,” kata seorang akademisi China.

Selain unjuk senjata, pesan visual juga menjadi sorotan. Xi tampil mengenakan setelan “Mao Suit”, pakaian revolusioner yang sarat simbol politik dan kerap ia gunakan dalam momen bersejarah. Busana itu dianggap menegaskan peran Xi sebagai penerus revolusi komunis dan sebagai penanda jarak dengan gaya kepemimpinan Barat.

Uni Eropa menilai pertemuan tiga pemimpin di Beijing sebagai sinyal lahirnya “aliansi otoritarian” yang mengancam tatanan dunia berbasis aturan. Mantan Presiden AS Donald Trump bahkan menanggapi dengan nada sarkastik di media sosial, mengucapkan “selamat kepada Xi, Putin, dan Kim saat berkonspirasi melawan Amerika.”

Walau begitu, sebagian analis menilai parade ini lebih merupakan teater politik ketimbang bukti nyata lahirnya poros baru yang solid. “Efek propagandanya lebih besar daripada ancaman riilnya,” ujar Alexander Gabuev dari Carnegie Russia Eurasia Center.

Baca juga:  Utusan Khusus Trump Akan Kunjungi Moskow Jelang Tenggat Akhiri Perang Ukraina

Komentar