Parade ini juga menjadi ajang pembanding langsung dengan Amerika Serikat. Dua bulan lalu, parade militer AS pada ulang tahun ke-79 Donald Trump dinilai lesu dan tidak impresif. Beijing kini ingin menegaskan bahwa mereka bisa melakukannya “lebih besar, lebih kuat, dan lebih modern.”
Sorotan utama tertuju pada arsenal baru militer China, mulai dari jet tempur generasi kelima J-20, drone supersonik, hingga teknologi bawah laut canggih yang diyakini relevan untuk operasi di Selat Taiwan.
“Taiwan adalah isu besar yang tak disebutkan secara resmi dalam parade ini. Pesan Beijing jelas: perlawanan Taiwan akan sia-sia,” kata Charles Parton dari Royal United Services Institute.
Xi Jinping sendiri menekankan pentingnya narasi sejarah, dengan menonjolkan peran China dan Uni Soviet sebagai “penopang utama” kemenangan atas Jepang dan Nazi Jerman, sembari meminimalkan kontribusi Barat. Narasi ini diperkuat dengan film-film nasionalis terbaru seperti Dead to Rights dan Dongji Rescue yang laris di bioskop domestik.
Bagi Partai Komunis China, legitimasi historis ini krusial di tengah tekanan ekonomi dan perang dagang dengan AS. Parade militer megah di Beijing menjadi simbol bahwa China bukan hanya raksasa ekonomi, tetapi juga kekuatan militer yang siap menantang dominasi Barat di panggung global.







Komentar