1. Hilirisasi agroindustri untuk nilai tambah produk pertanian,
2. Industri turunan SDA yang membuka peluang bisnis baru,
3. Pariwisata, khususnya pengembangan Wakatobi dan tujuh kawasan penyangga lainnya.
“Lulusan UHO harus jadi bagian dari motor penggerak ekonomi dan pembangunan Sultra ke depan,” tambah Hugua.
Dalam arahannya, Rektor UHO Prof. Armid juga mengingatkan para lulusan bahwa wisuda adalah awal dari tanggung jawab sosial dan pengabdian kepada masyarakat.
“Gunakan ilmu yang diperoleh untuk kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa,” tegasnya.
Pada periode ini, UHO mewisuda 1.902 lulusan dari 14 fakultas dan program pascasarjana. Prosesi berlangsung dua hari (5–6 Agustus 2025), dengan pembagian 954 peserta di hari pertama dan 948 di hari kedua.
Wisudawan terbaik tingkat universitas diraih oleh Ketut Widiantari, lulusan Prodi PGSD FKIP, dengan IPK 3,89 dan masa studi 4 tahun.
Rektor juga mendorong alumni untuk mengikuti program Tracer Study sebagai bagian dari evaluasi dan perbaikan mutu pendidikan UHO.
“Jaga nama baik almamater. Jadilah pribadi yang cerdas, bijaksana, dan berintegritas,” tutupnya.
Komentar