Investigasi Mandek, Dugaan Pelanggaran HAM Israel Semakin Tak Tersentuh

Internasional11 Dilihat

GAZA, NUSANTARAVOICE.COM – Sebuah laporan dari organisasi pemantau konflik Action on Armed Violence (AOAV) mengungkap bahwa hampir 9 dari 10 investigasi militer Israel terhadap dugaan kejahatan perang atau penyalahgunaan oleh tentaranya sejak dimulainya perang di Gaza ditutup tanpa hasil atau tidak menghasilkan dakwaan.

Menurut AOAV, dari 52 kasus yang dilaporkan media berbahasa Inggris antara Oktober 2023 hingga akhir Juni 2025 yang mencakup kematian 1.303 warga Palestina dan 1.880 korban luka hanya satu kasus yang berujung pada hukuman penjara. Sebanyak 88% dari investigasi tersebut, atau 46 kasus, tidak menghasilkan temuan pelanggaran, bahkan banyak yang masih belum diselesaikan.

Beberapa kasus mencolok yang masih belum terselesaikan termasuk:

• Pembunuhan terhadap sedikitnya 112 warga Palestina yang mengantre bantuan tepung di Kota Gaza pada Februari 2024.

• Serangan udara yang menyebabkan 45 korban jiwa dalam kebakaran di kamp tenda di Rafah pada Mei 2024.

• Penembakan terhadap 31 warga Palestina saat mereka mengambil bantuan makanan di Rafah pada 1 Juni.

Militer Israel, atau IDF (Israel Defense Forces), sempat membantah laporan insiden tersebut, namun kemudian mengakui bahwa penyelidikan masih berlangsung.

Baca juga:  Krisis Timur Tengah: Angkatan Udara Israel Lancarkan serangan ke Yaman; 21 Orang Tewas di Lebanon timur

Peneliti AOAV, Iain Overton dan Lucas Tsantzouris, menyebut bahwa lambatnya proses penyelidikan dan minimnya hasil menunjukkan pola sistematis untuk membangun “impunitas” terhadap pasukan Israel. Mereka menilai bahwa proses investigasi yang dilakukan Israel semakin tidak transparan, bahkan di tengah melonjaknya korban sipil di Gaza.

IDF sendiri menyatakan bahwa mereka melakukan proses investigasi internal sesuai dengan hukum Israel dan hukum internasional. Namun, sistem investigasi tersebut telah lama dikritik oleh kelompok HAM seperti Yesh Din, yang mencatat bahwa dari 664 penyelidikan terkait operasi militer sebelumnya di Gaza, hanya satu yang berujung pada tuntutan hukum.

Komentar