Wagub Hugua: Ekspor Non-Tambang Harus Jadi Motor Baru Ekonomi Sultra

Ia juga menyoroti keberhasilan awal dalam konsolidasi ekspor perikanan, yang berhasil mencatat 98 ton hasil laut diekspor dari Sultra, berkat koordinasi lintas instansi seperti Bea Cukai, Badan Karantina, dan Pelindo.

Bea Cukai Kendari dalam paparannya menyampaikan bahwa sistem ekspor saat ini sudah berbasis digital dan paperless, serta tidak lagi membutuhkan proses rumit. “Kami mendorong eksportir lokal agar tidak takut mencoba. Bahkan satu eksportir yang sukses bisa membawa pelaku lainnya,” ujar Taufik Sato, perwakilan Bea Cukai.

Bank Indonesia, PT Pelindo, dan sejumlah stakeholder lain juga turut menyampaikan materi strategis mengenai dukungan sistem pembayaran, infrastruktur pelabuhan, serta peluang ekspor unggulan dari sektor pertanian, perikanan, dan ekonomi kreatif.

Dalam forum ini, Wagub Hugua mengajak semua pihak untuk melihat nilai tambah ekonomi dari sudut pandang kemandirian. “Laut kita kaya, tanah kita subur, SDM kita ada. Jangan sampai kita hanya jadi penyedia bahan mentah untuk daerah atau negara lain. Sudah waktunya Sultra berdikari dalam ekspor,” pungkasnya.

Audiensi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Pemprov Sultra dalam menggeser ketergantungan ekonomi dari sektor ekstraktif ke sektor produktif dan berkelanjutan, sebagai langkah menuju transformasi ekonomi daerah yang lebih inklusif dan resilient.

Baca juga:  Pemuda Muhammadiyah Sultra Ingatkan ASR-Hugua: Pimpin untuk Semua, Bukan Kelompok Tertentu

Komentar