Inggris Siap Akui Palestina sebagai Negara Jika Israel Gagal Penuhi Syarat Gencatan Senjata

Internasional520 Dilihat

Netanyahu menyatakan melalui platform X (sebelumnya Twitter): “Sebuah negara jihadis di perbatasan Israel hari ini akan menjadi ancaman bagi Inggris di masa depan.”

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyebut pengakuan Palestina sebagai bagian dari tanggung jawab historis Inggris, merujuk pada Deklarasi Balfour tahun 1917.

“Penolakan pemerintah Netanyahu terhadap solusi dua negara adalah kesalahan moral dan strategis. Hal itu merugikan rakyat Israel sendiri, karena menutup jalan menuju perdamaian abadi,” kata Lammy.

Krisis di Gaza telah mencapai tingkat yang disebut para pakar PBB sebagai skenario kelaparan terburuk abad ini, dengan lebih dari 60.000 korban jiwa, hampir separuh di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Israel dituding telah menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan selama 22 bulan perang, dengan blokade penuh selama enam minggu pertama konflik dan periode tambahan antara Maret hingga Mei. Saat ini, bahkan setelah pelonggaran terbatas, hanya sekitar 50% dari bantuan yang diminta PBB berhasil masuk ke Gaza.

Di sisi lain, oposisi domestik terhadap pendekatan pemerintah juga muncul. Partai Liberal Demokrat dan Partai Hijau menilai bahwa pengakuan Palestina tidak seharusnya dijadikan alat tawar-menawar, dan meminta pengakuan segera tanpa syarat.

Baca juga:  AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran, Trump: Telah Diobrak-Abrik Total

Namun jajak pendapat menunjukkan dukungan kuat dari publik Inggris. Survei oleh Survation menunjukkan bahwa 49% warga mendukung pengakuan Palestina, sementara hanya 13% yang menolak. Mayoritas besar juga menginginkan pemerintah lebih tegas terhadap tindakan Israel di Gaza.

Setelah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump di Skotlandia, Starmer mengonfirmasi bahwa AS tidak akan menghalangi keputusan Inggris, meskipun pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS menyebut langkah itu sebagai “tamparan bagi para korban 7 Oktober”.

Dengan langkah ini, Inggris bergabung dengan hampir 140 negara yang telah mengakui Palestina secara resmi. Pemerintah berharap, keputusan ini dapat mempercepat upaya diplomatik dan memperbaiki kondisi di lapangan dalam delapan minggu ke depan.

Komentar