“Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi. Skripsinya juga dianggap palsu. Lalu ke KKN. Padahal saya KKN bareng teman-teman ini juga,” ujarnya sambil menunjuk ke arah rekan seangkatannya.
Ia menekankan bahwa keaslian ijazahnya telah ditegaskan langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dan Dekan Fakultas Kehutanan, Prof. Sigit Sunarta. Namun, menurut Jokowi, isu ini tetap digoreng karena kepentingan politik semata.
“Sebetulnya sudah rampung itu. Tapi ya itulah. Sekali lagi, ini politik. Sudah tahu semuanya itu asli, tapi untuk kepentingan politik, jadi terjadi hal seperti itu,” tegasnya.
Isu mengenai keaslian ijazah Jokowi sebelumnya dilontarkan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), serta tokoh-tokoh seperti Rismon Sianipar, Roy Suryo, dan Dokter Tifa.
Acara reuni ini menjadi ajang nostalgia sekaligus ruang pernyataan tidak langsung dari Presiden terhadap polemik yang terus menerpanya. Di tengah suasana guyub dan penuh keakraban, Jokowi justru menegaskan identitasnya baik sebagai alumni UGM maupun sebagai pribadi yang terus diterpa isu politik.
Komentar