Ia juga menyinggung peluang kerja seperti penyuluh KB, yang bisa difasilitasi oleh pemerintah jika memang ada kebutuhan riil di lapangan.
Gubernur menegaskan bahwa kegiatan ini bukan ajang pencitraan, melainkan bentuk nyata pengabdian kepada Allah SWT dan masyarakat Sultra.
“Saya berjanji, setiap Jumat saya akan hadir dan mendengarkan rakyat secara langsung. Kita ingin tak ada lagi warga yang merasa ditinggalkan oleh pemerintah,” tegasnya.
Di akhir acara, dilakukan pendataan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan oleh tim panitia, sebagai langkah awal menyusun intervensi program-program pemberdayaan yang tepat sasaran.
Dengan penuh harap, Gubernur menyampaikan mimpinya agar dari kegiatan sederhana ini, akan lahir generasi penerus yang terinspirasi untuk melanjutkan semangat kebaikan dan pelayanan bagi masyarakat.
“Suatu hari nanti, saya ingin melihat anak-anak yang hari ini hadir, berdiri di tempat ini sebagai pemimpin masa depan Sultra,” tutupnya penuh optimisme.
Acara ditutup dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, mencerminkan visi Gubernur untuk membangun Sultra dari hati dan aksi nyata.
Komentar