Pertempuran Mematikan di Perbatasan: Thailand dan Kamboja Saling Tuding, 12 Tewas dan Puluhan Luka

Internasional7648 Dilihat

Pasukan Thailand disebut melanggar perjanjian bilateral dengan memasuki area kuil di perbatasan dan memasang kawat berduri. Pukul 08.46, Thailand diduga melakukan tembakan pre-emptive ke arah posisi Kamboja.

Juru bicara Maly Socheata mengecam aksi militer Thailand sebagai “agresi brutal dan ilegal” yang melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip ASEAN. Kamboja juga mengklaim dua bom dijatuhkan oleh jet tempur Thailand ke wilayah mereka.

Thailand langsung menutup seluruh akses perbatasan dengan Kamboja dan menarik duta besarnya dari Phnom Penh. Warga Thailand di Kamboja diminta segera meninggalkan negara itu.

Warga di Provinsi Buriram dan Surin juga diperintahkan untuk mengungsi. Salah satu warga, Sutian Phiwchan, mengatakan kepada BBC bahwa peluru dan artileri menghantam dekat pemukiman mereka. “Kami ketakutan, mereka menembak ke arah sini,” ujarnya.

Ketegangan ini memuncak sehari setelah Thailand menarik duta besarnya menyusul insiden ranjau darat yang melukai tentara mereka. Thailand juga menyatakan akan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok.

Konflik ini disebut-sebut sebagai kelanjutan dari keretakan diplomatik antara dua tokoh politik: Hun Sen (mantan PM Kamboja) dan Paetongtarn Shinawatra (PM Thailand yang kini diskors). Pembocoran percakapan rahasia antara keduanya disebut memperparah hubungan yang sudah rapuh.

Baca juga:  Israel Lancarkan Serangan Balasan Terhadap Hizbullah di Lebanon Selatan

Hingga berita ini diturunkan, pertempuran masih berlangsung di enam titik di sepanjang garis perbatasan. Belum ada indikasi bahwa kedua negara siap untuk meredakan ketegangan atau memulai perundingan damai.

Ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja bukan hal baru. Kuil Preah Vihear menjadi sumber sengketa sejak lama, memicu konflik militer pada 1958, 1961, 2008, dan 2011. Ketegangan politik dan nasionalisme kerap memperkeruh upaya diplomatik kedua negara.

Komentar