Produk Teknologi AS Bebas TKDN, RI Dorong Tarif 0% Ekspor CPO, Kopi, dan Nikel ke AS

Ekonomi & Bisnis1752 Dilihat

Susiwijono menyatakan optimisme bahwa kesepakatan bisa tercapai, terutama untuk komoditas ekspor strategis Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh AS. Ia menyoroti posisi Indonesia sebagai pemasok utama CPO ke AS, dengan kontribusi mencapai 85% dari total impor CPO AS pada tahun 2024. Di sisi lain, AS juga menempati posisi ke-4 sebagai negara tujuan ekspor CPO Indonesia, dengan porsi sekitar 7% dari total volume ekspor CPO Indonesia pada 2023.

Sementara itu, Mari Elka Pangestu, Penasihat Presiden RI dan anggota Dewan Ekonomi Nasional, mengungkapkan bahwa negosiasi ini merupakan kelanjutan dari pencapaian sebelumnya, di mana Indonesia berhasil mengamankan tarif ekspor sebesar 19%. Dalam wawancaranya bersama Bloomberg pekan lalu, Mari menyebut bahwa pembahasan lanjutan akan mencakup tarif sektoral, rencana pembelian pesawat Boeing, serta komoditas mineral penting.

Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia akan membuka akses lebih luas bagi sejumlah produk AS yang tidak bersaing langsung dengan produk dalam negeri, seperti gandum dan kapas, sebagai langkah kompromi dalam kerja sama yang saling menguntungkan.

Negosiasi ini diharapkan menjadi bagian dari strategi besar Pemerintahan Prabowo dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi pelaku usaha nasional.

Baca juga:  Dukung Petani Sawit Lokal, Ketua Umum SPKS Fokus Tingkatkan Produktivitas Petani Sawit di Sultra

Komentar