Melalui program GATI dan subprogram Sekolah Bersama Ayah (SEBAYA), Menteri Wihaji ingin menegaskan bahwa peran ayah tidak berhenti di luar rumah. Ayah adalah pelindung, pendidik, teman bermain, panutan, dan pendukung perkembangan anak secara utuh.
“Peran ayah sangat penting dalam membentuk karakter, nilai moral, serta kemampuan sosial dan emosional anak,” tambahnya.
Gerakan ini tidak hanya ditujukan bagi ASN di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, tapi juga mengajak masyarakat luas untuk menyebarkan semangat ini. Menteri Wihaji berharap keluarga, tetangga, dan komunitas turut mengedukasi lingkungan sekitarnya agar semakin banyak ayah terlibat dalam pengasuhan.
Adapun cakupan gerakan ini berlaku bagi anak usia PAUD hingga SMA/sederajat. Selain SEBAYA, program GATI juga mencakup:
• Konseling pranikah dan remaja melalui Siap Nikah dan Satyagatra,
• Konsorsium komunitas ayah melalui Kompak Tekan,
• Pembentukan Desa/Kelurahan Ayah Teladan (Debat) di wilayah Kampung KB.
Gerakan ini turut diperkuat regulasi dari sektor pendidikan, yakni SE Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang ramah anak.
Komentar