Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyusun peta jalan hilirisasi lintas sektor, mencakup pertambangan, migas, perkebunan, pertanian, kelautan, hingga industri kendaraan listrik.
Peta jalan ini membuka peluang investasi hingga USD 618,1 miliar dan berpotensi menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja, dengan proyeksi kontribusi terhadap PDB mencapai USD 235,9 miliar.
Anggawira menambahkan, ASPEBINDO berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam menjawab tantangan pembangunan nasional. Dengan semakin terbukanya peluang investasi dari berbagai sektor hilirisasi, kolaborasi antara pemerintah dan asosiasi industri dinilai sangat krusial.
“Kami mendorong anggotanya untuk aktif dalam mendorong investasi sektor hilir, membangun infrastruktur, serta memastikan praktik bisnis yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan nasional,” tambahnya.
Audiensi ini menandai awal sinergi yang lebih intensif antara ASPEBINDO dan pemerintah dalam merealisasikan agenda hilirisasi nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di bawah kerangka program Asta Cita, hilirisasi ditempatkan sebagai tulang punggung transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju yang mandiri dan berdaya saing global.
Komentar