SDM Indonesia Dinilai Tak Kompeten, DPR: Klaim Loker Banyak Tapi Tak Terserap

Nasional6208 Dilihat

Ia menduga, rendahnya penyerapan tenaga kerja ini disebabkan oleh dominasi investasi di sektor padat modal seperti pertambangan. “Kalau investasi ke sektor pertanian, Rp 1 triliun bisa serap 150 ribu orang. Tapi kalau di pertambangan, paling 5.000 orang,” ungkapnya.

Zainul juga menyinggung masalah lain yang membuat investasi tidak efektif, seperti birokrasi yang rumit dan biaya tinggi akibat pungli serta gangguan dari ormas. “Uang investasi yang seharusnya untuk produksi malah habis untuk mengurus perizinan, bahkan dipalak oleh ormas-ormas yang mengganggu,” tegasnya.

Berdasarkan data terbaru, jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun 2025 mencapai 7,28 juta orang atau 4,76 persen. Rinciannya, lulusan SD dan SMP yang menganggur mencapai 2,42 juta orang, lulusan SMA 2,03 juta orang, lulusan SMK 1,62 juta orang, sarjana 1,01 juta orang, dan diploma 177 ribu orang.

Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 145,77 juta orang, dengan 38,67 persen di sektor formal dan 56,57 persen di sektor informal yang sebagian tergolong setengah pengangguran.

Zainul mendesak agar kebijakan pendidikan, pelatihan vokasi, serta reformasi birokrasi segera diperbaiki agar investasi yang masuk benar-benar berdampak pada penciptaan lapangan kerja yang merata dan berkualitas.

Baca juga:  DPR ke Penggugat UU TNI: “Eh, Maaf Ya, Kalian Gak Masuk Grup Ini!”

Komentar