“Karena mereka jauh dari keluarga. Kebutuhan biologis itu wajar, katanya. Makanya mereka pakai aplikasi,” lanjut Rahmadi. MiChat pun disebut-sebut jadi “pasar malam digital” buat para pria kesepian.
Fenomena ini jadi ironi. IKN yang disebut sebagai simbol kemajuan dan masa depan Indonesia, justru kini mulai tercoreng dengan geliat “hiburan biologis” yang makin liar.
Mau tak mau, warga dan aparat harus berjibaku melawan “pekerjaan tak kasat mata” yang muncul dari proyek raksasa.
Dan pertanyaannya sekarang:
Siapa yang membangun? Siapa yang dibangun? Dan siapa yang ‘membangunkan’?