AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran, Trump: Telah Diobrak-Abrik Total

Internasional126 Dilihat

Sementara itu, media Iran berusaha meredam dampak serangan. IRNA mengakui adanya serangan di situs Fordow namun menyebut lokasi tersebut telah dievakuasi sebelumnya. Kantor berita Fars menyebutkan sistem pertahanan udara telah aktif di Isfahan, dengan sejumlah ledakan terdengar.

Badan Energi Atom Iran mengklaim aktivitas nuklir tetap berjalan, meskipun ada kerusakan di fasilitas permukaan. Seorang anggota parlemen dari Qom, Mohammad Manan Raisi, menyebut kerusakan di Fordow “tidak signifikan dan dapat diperbaiki”. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan tidak ada peningkatan kadar radiasi di sekitar lokasi.

Keputusan Trump menyerang langsung situs nuklir Iran datang setelah lebih dari seminggu Israel menggempur sistem pertahanan udara dan rudal Iran. Serangan tersebut melibatkan pesawat siluman AS dan bom penghancur bunker seberat 13.500 kg, satu-satunya bom yang mampu menembus fasilitas bawah tanah seperti Fordow.

Dukungan dari Partai Republik mengalir. Ketua DPR, Mike Johnson, menyebut operasi tersebut sebagai “peringatan keras” bagi lawan dan sekutu bahwa Trump “serius dengan ucapannya.”

Namun, dalam pemerintahan sendiri muncul perpecahan. Wakil Presiden JD Vance dilaporkan menentang intervensi langsung AS dan memperingatkan bahwa Israel sedang menyeret AS ke dalam perang. Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, juga skeptis atas niat Iran membangun senjata nuklir.

Baca juga:  Jelang Keputusan The Fed, Nilai Tukar Rupee Diperkirakan Tetap Stabil

Trump menegaskan bahwa dirinya tidak berniat mengirim pasukan darat ke Iran dan mendesak Teheran agar memilih jalan damai.

“Iran harus memilih perdamaian sekarang, atau akan kembali diserang,” ujarnya kepada Reuters, Sabtu.

Di tengah ketegangan yang belum mereda, kawasan Timur Tengah menghadapi risiko konflik yang semakin meluas, dengan dunia internasional menyerukan penahanan diri dan de-eskalasi segera.

Komentar