Visioner Indonesia menilai program MBG Sultra sebagai model implementasi pembangunan inklusif yang mengintegrasikan aspek gizi, pendidikan, UMKM, dan kolaborasi antarlembaga.
“Gizi bukan sekadar isu kesehatan, tapi titik awal untuk menciptakan daya saing generasi muda. Jika Sultra berhasil, ini bisa menjadi best practice nasional. Kami siap menjadi mitra strategis untuk menggerakkan partisipasi generasi muda, membangun kepedulian sosial, dan mengedukasi publik lewat platform digital dan kegiatan literasi lapangan,” tambah Akril.
Visioner Indonesia juga menyampaikan kesiapan untuk menjalin kerja sama edukatif dengan BGN RI, Dinas Pendidikan, dan SPPG, serta mendukung komunikasi program ke tingkat sekolah, kampus, dan komunitas.
Dengan keterlibatan organisasi kepemudaan seperti Visioner Indonesia, implementasi MBG di Sultra dipandang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga sebuah gerakan sosial kolaboratif lintas sektor. Hal ini memperkuat visi Gubernur bahwa MBG adalah investasi generasi dan menjadi cerminan kemajuan suatu daerah.
“Ini adalah momentum emas. Sulawesi Tenggara telah memberi contoh bahwa ketika kepemimpinan kuat dan masyarakat bergerak bersama, kita bisa menciptakan sejarah,” tutup Akril.
Komentar