Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang bertugas menangani persoalan ketenagakerjaan secara langsung. Menurut Romadhon, inisiatif tersebut menunjukkan kepekaan pemerintah terhadap keresahan buruh di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Peringatan Hari Buruh di Monas berlangsung meriah dan tertib, diwarnai penampilan grup musik dan orasi dari para tokoh serikat pekerja. Massa buruh menyambut pidato Presiden dengan antusias dan sorak sorai, menunjukkan tingginya dukungan terhadap agenda kebijakan yang disampaikan.
Romadhon menambahkan, partisipasi aktif Presiden dalam peringatan Hari Buruh merupakan contoh kepemimpinan yang inklusif dan komunikatif. Ia menilai pidato tersebut tidak hanya retoris, tetapi mencerminkan langkah konkret menuju perbaikan nasib pekerja.
Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang advokasi kebijakan publik, Jaringan Aktivis Nusantara menyatakan kesiapan untuk mengawal pelaksanaan program-program ketenagakerjaan yang telah diumumkan.
Pidato Presiden Prabowo dinilai menjadi momentum positif dalam memperkuat sinergi antara negara dan buruh. Kehadirannya di Monas memperlihatkan komitmen politik untuk menghadirkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
