PLN mengimbau pelanggan memantau konsumsi lewat aplikasi PLN Mobile, namun Romadhon skeptis teknologi jadi solusi utama. “Aplikasi tak mengubah kebiasaan jika esensi konsumsi energi tak dipahami. Lebaran spesial, tapi jangan jadi alasan boros tanpa kalkulasi,” tegasnya, menyerukan kemandirian.
Data PLN menunjukkan tarif Triwulan Kedua 2025 tetap sejak 1 Maret, tak berubah. Vice President Komunikasi Korporat Grahita Muhammad bilang, lonjakan murni dari pola penggunaan—rata-rata konsumsi rumah tangga naik 30 persen saat libur panjang. Romadhon melihat ini peluang emas untuk edukasi.
Ia mengusulkan kampanye masif: ajak warga hitung kebutuhan listrik, kenali alat hemat energi, dan sadari dampak kebiasaan. “Anak-anak perlu tahu menyalakan lampu sia-sia sama dengan membuang masa depan. Jangan tuding PLN kalau AC tak pernah mati saat mudik,” katanya, menekankan tanggung jawab bersama.
Romadhon optimistis, literasi energi yang kuat akan hapus narasi “kenaikan sepihak.” “Listrik bukan musuh, melainkan teman setia selama kita tahu cara berteman dengannya. Saatnya kita belajar, bukan cuma membayar tagihan dengan keluh kesah,” tutupnya,
Komentar